Ini adalah kutipan beberapa paragraf di novel 'RANTAU 1 MUARA', A. Fuadi.
semoga bermanfaat. :D
Sejenak aku edarkan pandanganku ke
ruang redaksi. Tidak ada satu manusia pun. Hanya bunyi detak jam dinding dan
dengkuran beberapa computer yang lupa dimatikan rekan-rekanku sebelum pulang.
Hanya aku seorang diri. The last man standing. Telah berbilah-bilah malam sepi
seperti ini yang aku lewatkan sendiri. Ketika kawanku tidur bergelung
mendengkur, aku sedang sibuk belajar, riset, dan membaca. Tapi aku tidak sedih,
karena aku tahu sedang dalam proses bekerja lebih keras dari orang kebanyakan.
Hanya itu cara yang aku tahu untuk menjadi lebih baik.
Malah, ketika newsroom semakin
senyap, semakin bergolak semangatku. Ketika malam makin gelap, semakin menyala
tekadku. Aku tahhu jika aku terus berjuang dalam sunyi, aku menuju sebuah
tempat yang semua orang akan sampai. Ke tempat orang-orang terpilih saja.
Orang-orang yang dianggap aneh orang kebanyakan. Tuhan Maha Melihat siapa yang
paling bekerja keras. Dan Dia adalah sebaik-baik penilai. Tidak akan pernah
menyia-nyiakan usaha manusia. Aku percaya setiap usaha akan dibalas-Nya dengan
balasan sebaik-baiknya.
Sejak alam ini terkembang,
malam-malam sepi telah menjadi saksi orang-orang besar dalam sejarah. Malam
yang hening kadang menjadi waktu lahirnya karya-karya besar. Ada kekuatan ajaib
di dalam kerja keras dan perenungan di tengah kesenyapan malam. Ada kemesraan
Zat Yang Maha Kuasa dalam sepi. Ada keberkahan di saat-saat sepertiga malam.
Mungkin ini waktu pintu langit terbuka untuk menyedot semua doa mausia yang
mengapung kepada Tuhan. Bahkan, Nabi
Muhammad pun melakukannya. Ketika Kota Mekkah terlelap, dia mendekatkan diri
kepada Sang Pencipta di Gua Hira.
Di kepalaku berdengung-dengung
pepatah arab itu. Man thalabal ula sahirul layali. Siapa yang ingin mendapatkan
kemuliaan, bekerjalan sampai jauh malam. Apakah setiap orang yang bekerja jauh
malam akan dapat kemuliaan dan keberhasilan? Tidak juga. Tapi pengalamanku
menyatakan jika aku bekerja melebihi jam kerja orang kebanyakan, aku mungkin
akan diganjar dengan hasil di atas orang kebanyakan pula. (Aamiin. Tuhan mendengar atas segala harapan. Semangat!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar